PENGUNJUNG

Bagaimana Cara Balon Google Menyebarkan Internet

Bagaimana Cara Balon Google Menyebarkan Internet

Setalah Mata Tupai Membicarakan tentang Balon Udara google yang mengudara di indonesia. Kali ini kita bahas tentang bagaimana caranya balon dari Project Loon ini dapat menyabarkan koneksi internet.

Balon internet dari Project Loon ini tentu saja berbeda dari balon pada umumnya yang mudah menyusut dan mudah meledak hanya karena tusukan jarum. Namun Berbeda dengan balon udara buatan Googe ini karena Bagian balon ini terbuat dari lembaran plastik polyethylene yang ringan dan fleksibel namun kuat. yang mampu menampung udara dan dapat ditiup, Loon ini bernama balloon envelope (sampul balon). Sampul ini sifatnya kritis, itu yang membuat balon ini bisa bertahan selama 100 hari di stratosfer.


Diketahui pada lapisan stratosfer memiliki tantangan unik secara teknis, yaitu tekanan udara 1 persen lebih rendah dari permukaan laut dan proteksi akan radiasi sinar matahari cukup rendah lengkap dengan perubahan suhu yang dramatis Hingga dapat mencapai suhu minus 80 derajat Celsius.

Angin di stratosfer sifatnya berlapis-lapis, di mana tiap lapisannya memiliki variasi kecepatan dan arah. Nah, dengan bergerak bersama angin, balon Loon dirancang agar dapat membentuk satu jaringan komunikasi yang besar.

Google mengklaim bahwa balon Loon sangat mampu untuk memanfaatkan angin di stratosfer dan terbang secara aman di atas kondisi cuaca Bumi dan aktivitas pesawat terbang. Dan saat Loon hendak dibawa kembali ke Bumi, gas pada Loon dilepaskan dari sampul agar Loon bisa turun dalam posisi yang terkendali dengan bantuan parasut yang disematkan di atasnya.



Project Loon pertama kali diinkubasi oleh divisi Google X pada 2011 silam, Dan resmi diumumkan secara publik pada Juni 2013 lengkap dengan tujuannya untuk membantu penyebaran internet kepada dua pertiga populasi dunia.

Dari publikasi resmi Google, jika dalam keadaan digembungkan, ukuran lebar sampul balon Loon mencapai 15 meter dengan tinggi 12 meter, balon internet ini dulunya hanya bertahan lima, tujuh atau 10 hari saja. Dan Setelah Proses perbaikan pada Loon Sekarang Balon ini mampu bertahan selama 187 hari,

Balon Loon ibarat menara seluler yang mengangkasa di langit. Loon terbang di ketinggian dua kali lipat dari ketinggian normal pesawat komersil berjalan. Lebih tepatnya, Loon akan terbang sekitar 20 kilometer di atas permukaan Bumi di lapisan stratosfer.



balon internet ini akan memancarkan koneksi internet 4G LTE ke permukaan dengan jangkauan 40 kilometer dari tempat balon tersebut berada. Balon itu akan mengantar teknologi Long Term Evolution (LTE) dari perusahaan telekomunikasi yang telah bermitra dengan Google Project Loon.

Google dan para operator akan berbagi spektrum seluler agar masyarakat bisa mengakses internet melalui perangkat Smartphone dan perangkat yang sudah mendukung teknologi LTE. Balon Loon menggilirkan trafik nirkabel dari perangkat mobile kembali ke internet global menggunakan link berkecepatan tinggi.Ide ini di gagas karena sulitnya menjalankan kabel serat optik atau mendirikan menara seluler di kawasan terpencil yang penuh dengan gunung dan hutan.

Yang jelas, jika satu balon sudah mulai terbang ke luar jalur, maka balon Loon lainnya akan bergerak menggantikan posisinya.
Web hosting